Sabtu, 30 Juni 2012
Keindahan dan Keserasian Alam
Rabu, 27 Juni 2012
Kebudayaan dan Kepribadian Bangsa Timur
Kata kebudayaan berasal dari kata budh; budhi; budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Dari definisi kebudayaan tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok,yaitu sebagai berikut :
a. Kebudayaan itu beraneka ragam
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia
d. Kebudayaan itu berstruktur
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek
f. Kebudayaan itu dinamis
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif (sadeli, dkk, 1985)
Menurut Koentjaraningrat bahwa setiap kebudayaan memiliki wujud dan unsur kebudayaan. Menurutnya kebudayaan itu terdiri dari tiga wujud yaitu :a. wujud sebagai suatu kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia, atau sistem budaya
b. wujud sebagai kompleks aktivitas atau system sosial
c. wujud sebagai benda atau kebudayaan fisik
Menurut C. Kluckhohn dinyatakan bahwa setiap kebudayaan memiliki tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :a. Sistem religi dan upacara keagamaan merupakan produk manusia sebagai homo religius
b. Sistem organisasi kemasyarakatan merupakan produk dari manusia sebagai homo socius
c. Sistem pengetahuan merupakan produk manusia sebagai homo sapiens
d. Sistem mata pencaharian hidup yang merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus
e. Sistem teknologi dan perlengkapan hidup manusia merupakan produk manusia sebagai homo faber
f. Bahasa merupakan produk manusia sebagai homo languens
g. Kesenian merupakan hasil dari manusia dalam keberadaannya sebagai homo esteticus
Kepribadian Bangsa Timur Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia & Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah Timur.Ciri-cirinya :
• baik
• ramah
• suka menolong sesama satu dengan yang lainnya
• suka bekerja keras
1.2 Prosa dan Puisi
Prosa adalah karya sastra dalam bentuk bahasa yang terurai tidak terikat oleh rima,ritma,jumlah baris dan sebagainya. Prosa memiliki unsur-unsur instrik,yaitu :
• tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
• plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
• sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata rima dan irama sebagai media penyampaian untuk membuahkan ekspresi,ilusi dan imajinasi.
Unsur-unsur pada puisi : Bekenaan dengan pembelajaran puisi ada dua unsur yang harus mendapat perhatian guru,yaitu unsur isi (makna puisi) dan unsur metode (cara) pengungkapan puisi.
a. Unsur isi puisi (makna puisi)
• Tema
• Rasa
• Nada
• Alamat
b. Unsur Metode Puisi (cara pengungkapan puisi)
• Diksi
• Imajinasi
• Kata Nyata
• Rima
• Irama
1.3 Manusia dan Keadilan
Dalam hidup dan kehidupan,setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya,melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan.Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalu dibenturkan oleh permasalahan-permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab,seperti keadaan atau situasi,permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.
Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang,pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban.Setiap dari kita "manusia" memiliki itu "hak dan kewajiban",dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadlian itu sendiri.
Aspek-aspek yang Ada Dalam Ajaran Islam dan Peranannya Ajaran Islam atau agama Islam adalah satu ajaran yang unik dan sangat jauh bedanya dengan ajaran ideologi atau isme buatan manusia. Kerana ia datang dari Tuhan pencipta alam dan pencipta manusia. Yang sangat tahu tentang ciptaan-Nya dan bagaimana hendak mengurus ciptaan-Nya agar selamat dan aman damai. Di dalam ajaran Islam ada tiga aspek atau tiga bagian terpenting, yang terkait antara satu sama lain. Baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Secara tersurat maupun yang tersirat. Secara sadar mahupun tidak sadar. Yaitu ajaran akidah, syariat dan tasawuf atau akhlak. Siapa yang ingin beragama Islam atau siapa saja yang ingin melaksanakan ajaran Islam di dalam kehidupan, wajib mempelajari ketiga-tiga aspek atau bahagian yang ada di dalam ajaran Islam ini. Wajib dipelajari ilmunya, diyakini, dihayati dan juga diamalkan. Kalau satu-satu aspek saja kita terima dan pelajari tetapi meninggalkan aspek-aspek yang lain, ia sangat cacat dan timpang. Katalah kita pelajari akidahnya saja serta diyakini dengan meninggalkan aspek-aspek yang lain, seolah-olah Islam itu agama ketuhanan dan Tuhan tidak ada mempunyai peraturan dan peranan. Kalau syariatnya saja yang kita terima dan menolak pula aspek-aspek yang lain, Islam itu sudah seolah-olah Islam seperti ajaran ideologi. Manakala kalau akhlaknya saja diterima dengan meninggalkan aspek-aspek yang dua lagi, seolah-olah Islam itu hanya ajaran etika di dalam pergaulan atau etika kerja.
sumber :
http://anisafebriandani.blogspot.com/2012/03/kebudayaan-bangsa-timur.html
http://dwicandrayanuar.blogspot.com/2012/03/pengertian-kepribadian-bangsa-timur.html
http://kojingtechnolog.wordpress.com/2011/09/04/pengertian-kebudayaan/
http://bio-sanjaya.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-unsur-unsur-puisi-teori.html
http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2050683-pengertian-prosa/
http://vebrianz.wordpress.com/2011/12/09/makalah-manusia-dan-keadilan/
http://kawansejati.org/01-aspek-aspek-yang-ada-dalam-ajaran-islam-dan-peranannya-0
Kamis, 12 Januari 2012
PLAGIARISME
Plagiat
Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:
* Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
* Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
* Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
* Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
* Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya
* Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
* Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Yang digolongkan sebagai plagiarisme:
* menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain
* mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya
Yang tidak tergolong plagiarisme:
* menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
* menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
* mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
Plagiarisme dalam literatur
Plagiarisme dalam literatur terjadi ketika seseorang mengaku atau memberi kesan bahwa ia adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari tulisan atau karya orang lain atau karya sendiri (swaplagiarisme) secara keseluruhan atau sebagian, tanpa memberi sumber.
Cara Menghindari Plagiarisme
Lembaga pendidikan atau fakultas kemungkinan memberikan panduan untuk membantu mahasiswanya menghindari plagiarisme dalam bidang ilmu yang ditekuninya. Untuk tugas akademik tertentu, seperti skripsi, tesis atau disertasi, mahasiswa biasanya diharuskan membuat pernyataan secara formal bahwa karya tulis yang dikumpulkannya adalah murni hasil karyanya sendiri dan bukan hasil plagiarisme. Ini adalah salah satu instrumen yang bisa dipergunakan untuk mencegah terjadinya tindakan plagiat.
Namun, ada pengetahuan atau teknik-teknik tertentu yang dapat dikuasai mahasiswa agar terhindar dari tuduhan melakukan plagiarisme. Pengetahuan atau teknik ini antara lain berkaitan dengan tata cara mengutip dan melakukan parafrase. Pengetahuan dan teknik lain yang harus dikuasai mahasiswa seperti referensi di bahas dalam bagian lain buku ini.
Pesan paling penting dalam bagian ini adalah bahwa memberikan pengakuan kepada sumber yang dikutip dan kemampuan untuk mengutip secara akurat sumber tersebut adalah sangat penting.
Aturan Mengutip
Meskipun ada banyak keluwesan (fleksibilitas) dalam memutuskan kapan mahasiswa mengutip, konvensi yang lebih ketat berlaku untuk aturan mengutip.
1. Kata-kata secara apa adanya (the exact words) dari pengarang atau dari publikasi resmi harus dikutip. Exactberarti menggunakan kata-kata yang sama (the same words), tanda baca yang sama (the same punctuation),ejaan yang sama (the same spelling), huruf besar yang sama (the same capitalization). Dalam mereproduksi kutipan secara apa adanya (exact), mahasiswa harus disarankan agar melakukannya dengan sangat cermat. Tingkat akurasi yang sangat tinggi adalah sangat esensial.
2. Jika keterangan waktu (tenses) dari sebuah kutipan tidak sesuai dengan konteks ketika kutipan itu dipergunakan, jika tidak ada ucapan (lafal) khusus yang harus dipergunakan, misalnya, atau dalam kejadian tertentu sangat dibutuhkan, sisipan (interpolation) dapat dipergunakan dalam materi kutipan. Akan tetapi, semua sisipan hendaknya disertakan dalam dua tanda kurung persegi [...], bukan parentheses (…), untuk menunjukkan bahwa kata-kata dalam dokumen asli telah diubah atau bahwa kata-kata tersebut telah ditambahkan.
3. Ketika kutipan terlalu panjang, atau ketika mahasiswa hanya ingin menggunakan porsi tertentu yang diipilihnya, mahasiswa diperbolehkan untuk menghilangkan bagian tertentu dari dokumen asli. Prosedur ini dinamakan elipsis (pembuangan kata). Prosedur ini harus dipergunakan dengan cara yang sangat cermat (extra care), sehingga nada, makna dan tujuan dari ekstrak yang asli tidak berubah. Untuk menunjukkanelipsis, tiga titik ketukan harus disisipkan.
Teknik Parafrase
Secara umum ada sejumlah tahap yang dapat diikuti untuk melakukan parafrase secara efektif:
* Baca dan baca kembali bagian kalimat dari sumber asli yang hendak dikutip agar anda sungguh-sungguh memahami artinya
* Kesampingkan bagian kalimat dari sumber asli di atas, dan tulislah kalimat atau kata-kata sendiri dalam sebuah kartu catatan.
* Buatlah catatan ringkas di bawah parafrase yang anda buat untuk mengingatkan anda kelak bagaimana anda telah membayangkan materi yang anda pergunakan sebagai bahan untuk dikutip. Di atas kartu catatan, tulislah kata-kata kunci atau prase untuk menunjukkan pokok masalah dari parafrase anda.
* Periksa kembali susunan kalimat yang anda buat dengan susunan kalimat aslinya untuk memastikan bahwa versi dari susunan kalimat yang anda buat secara akurat mengungkapkan semua informasi penting dalam sebuah bentuk yang baru.
* Pergunakan tanda kutipan untuk mengidentifikasi istilah atau ungkapan yang unik yang sudah anda pinjam atau anda ambil secara persis dari sumber tersebut.
* Jangan lupa mencatat asal sumber (termasuk halaman) dalam kartu catatan anda sehingga anda dapat menyebutkannya secara mudah jika anda memutuskan untuk memasukkannya ke dalam tulisan anda.
Jadi melakukan parafrase akan melibatkan kemampuan untuk menunjukkan pemahaman mahasiswa sendiri dari materi yang dibacanya dengan mengungkapkannya dengan kata-kata sendiri. Melakukan parafrase karena itu lebih dari sekedar merangkum (summary) gagasan atau ide dari penulis lain. Mengubah beberapa kata adalah melakukan editing, bukan melakukan parafrase. Sejumlah cara sering dimanfaatkan sebagai teknik untuk parafrase dan merupakan contoh ketrampilan bahasa yang perlu dikuasai1
* mengubah penghubung kalimat (misalnya, penggunaan ’tetapi’, ’di pihak lain’, ’sementara’, ’sama halnya’, ’seperti halnya’, ’baik..maupun’ dsb) yang terdiri dari dua frasa yang mengungkapkan perbandingan atau kontras.
* mengubah bentuk kata kerja pasif ke aktif atau sebaliknya;
* melakukan perubahan terhadap bentuk kata (dalam bahasa inggris misalnya, kata kerja: to succeed bisa diubah menjadi kata bendasuccess, kata sifat successful dan kata keterangan succesfully);
* mengubah kalimat melalui penggunaan sinonim atau persamaan kata