Jumat, 01 Januari 2010

Implementasi Sistem Informasi dengan Mengacu kepada SDLC (System Development Life Cycle)

Sistem Penelusuran
Di PT Indosiar Visual Mandiri
PENDAHULUAN
Online Public Access Catalog (OPAC)

Istilah baku untuk Online Public AccessCatalog (OPAC) dalam bahasa Indonesia, hingga saat ini belum terumuskan denganpasti. Ada perpustakaan yang menyebutnya
dengan istilah katalog online atau katalogterpasang, dan ada juga yang tetap menyebutnya dengan OPAC. Selain itu, adajuga perpustakaan yang menyebutnya dengan Katalog Akses Umum Talian,disingkat KAUT (Siregar 1999). Corbin (1985) menyebutnya dengan onlinepublic catalog, yaitu suatu katalog yang berisikan cantuman bibliografi dari koleksisatu atau beberapa perpustakaan, disimpan pada magnetic disk atau media rekamlainnya, dan dibuat tersedia secara online kepada pengguna. Katalog itu dapat ditelusursecara online melalui titik akses yang ditentukan. Pendapat ini menekankanpengertian OPAC dari segi penyimpanan dan penelusuran secara online.Salah satu keunggulan sistem OPAC darikatalog kartu dan catalog manual lainnyaadalah kemudahan dalam penelusuran.Melalui OPAC, pengguna bisa menelusurdokumen yang dibutuhkan dengan berbagaicara dan dapat memperoleh informasi yangterintegrasi (coordinated) termasukinformasi yang relevan. Hal tersebut yangtidak mungkin dapat dilakukan pada katalogkartu atau katalog manual lainnya,

misalnyamenelusur berdasarkan kata kunci ke semuaruas, menelusur menggunakan operatorboolean (and or not), operator wordadjacency (match case maupun penggalankata) dan sebagainya. Sistem OPACbiasanyamenawarkan atau menyediakan akses yangluas kepada seluruh cantuman bibliografi.Hasil penelusuran melalui sistem OPACdapat ditampilkan secara sistematis danbervariasi.Tampilan informasi bibliografi adalah hallain yang utama yang membedakan OPAC
dengan katalog kartu. Bentuk dan isicantuman bibliografi pada katalog kartuselalu berada pada format yang sama,sedangkan pada OPAC dimungkinkan padaformat yang fleksibel, dengan kemungkinantampilan informasi bibliografi dalamberbagai variasi dan pada level yang berbeda.
Tingkat deskripsi bibliografi pada OPACbiasanya luwes dan bisa didesain sesuaidengan kebutuhan pengguna.OPAC dapat diakses melalui terminal padatempat yang berbeda dari dalam atau dari luar gedung perpustakaan, melalui LocalArea Networks (LAN) dan Wide Area Networks (WAN), sedangkan pada katalogkartu dan katalog manual lainnya hal itutidak mungkin dilakukan. Pengguna yangberbeda, yang berada di dalam atau di luargedung perpustakaan dimungkinkanmenggunakan sistem OPAC secara bersama, sekalipun menelusur cantuman yang sama pada waktu yang bersamaan, sedangkan bila menggunakan katalog kartu, hal itu tidak
mungkin dapat dilakukan. Kelemahan penggunaan sistem OPAC ialah dipengaruhi faktor luar seperti terputusnya aliran listrik.


TINJAUAN PUSTAKA
Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu teknik grafik yang digunakan untuk
menggambarkan aliran informasi dan perpindahan data dari input ke output-nya
(Pressman 1997). DFD biasa dikenal dengan data flow graph atau bubble chart.
Menurut Kristanto (2003) Data Flow Diagram adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan di mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Basis Data

Menurut Connoly dan Begg (2002), basis data (database) adalah suatu kumpulan data secara logic saling terkait yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Entitas terkadang disebut tipe entitas atau kelas entitas. Entitas menyatakan objek atau
kejadian. Pada model relasional, entitas akan menjadi table. Model relasional dapat
diartikan sebagai suatu model data berdarkan record yang mempresentasikan data dan hubungan di antaranya dalam bentuk kumpulan table, di mana setiap table tersusun dari sejumlah kolom yang mempunyai nama yang unik.


Database Management System (DBMS)

Connoly dan Begg (2002) menyatakan bahwa sistem manajemen basis data merupakan perangkat lunak yang berinteraksi dengan program aplikasi pengguna dan basis data sehingga memungkinkan pengguna dapat mendefinisikan, membuat, memelihara, dan menguasai akses ke basis data. Secara khusus, sistem manajemen basis data menyediakan beberapa fasilitas seperti :

• Mendefinisikan basis data, biasanya melalui Data Definition Language (DDL).DDL mengijinkan pengguna untuk menentukan tipe dan struktur data serta batasan suatu data untuk dapat disimpan dalam sebuah basis data.

• Memasukkan, merubah, menghapus, dan mendapatkan kembali data dari basis data, biasanya melalui Data Manipulation Language (DML). DML mengijinkan pengguna untuk menambah data, mengubah data, menghapus data dan menampilkan data, fasilitas ini yang dimiliki oleh DML biasa di sebut bahasa
query.

• Memberikan akses ke basis data seperti :
- sistem keamanan: mencegah pengguna yang tidak mempunyai hak akses untuk mengakses basis data;
- sistem integritas: memelihara konsistensi penyimpanan data;
- sistem persetujuan: mengijinkan pemakaian basis data secara bersamaan;
- sistem penemuan kembali: mengembalikan basis data pada keadaansemula yang sesuai sebelum terjadinya kerusakan hardware atau software.Menurut Kadir (1999), DBMS memilikiempat keunggulan yaitu

Kepraktisan. Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.

1. Kecepatan. Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat dari . pada manusia.

2. Mengurangi kejemuan. Orang cenderung menjadi bosan jika melakukan tindakantindakan berulang yang menggunakan tangan (misalnya harus mengganti suatu informasi).

3. Kekinian. Informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan akurat setiap saat.


Structured Query Language (SQL)

Structured Query Language (SQL), dalam bahasa inggris sering dibaca sebagai sequel,
SQL merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standarisasi international terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standards Institution), melalui publikasi Database Language SQL (ANSI X3.136-1986). Saat ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization) merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL. SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San jose, IBM). Namun kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokompueter hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti COBOL, C, PHP , C++. Juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle,Sybase, Informix, dan MySQL.

System Development Life Cycle
(SDLC)

SDLC (Systems Development Life Cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem dan subsistem informasi berbasis komputer (Mcleod 2001). DLC terdiri dari serangkaian tugas erat yang mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. SDLC terdiri dari lima tahap. Empat tahap pertama adalah perencanaan, analisis, perancangan dan penerapan (implementasi). Tahap kelima adalah tahap penggunaannya. SDLC merupakan penerapan pendekatan sistem untuk tugas mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis komputer. Metode SDLC itu sendiri merupakan metodologi, tetapi polanya lebih dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mengembangkan system yang lebih cepat (meleod 2001).

Metode Black-box

Metode Black-box merupakan metode pengujian yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2001). Metode ini dapat menemukan kesalahan dalam kategori berikut:

1. fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang,
2. kesalahan antarmuka,
3. kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal,
4. inisialisasi dan kesalahan terminasi



PEMBAHASAN Diagram Konteks

Gambaran umum “OPAC PT Indosiar Visual
Mandiri.” dapat dilihat pada Gambar1 :


Informasi biografis

Perancangan Proses

Tahap perancangan merupakan tahapan penting yang dilakukan sebelum pembangunan sebuah sistem. Perancangan proses merupakan gambaran bagaimana sistem yang akan dibuat berjalan. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa proses masuk sistem tidak melalui proses login karena sistem yang dibuat hanya dipakai di dalam lingkungan dokumentasi saja. Sistem tersebut dipakai oleh semua staff
dokumentasi.

Perancangan Input

Perancangan input merupakan tahap untuk merancang form yang digunakan untuk mengisi data-data yang dibutuhkan.

Perancangan Output

Keluaran yang dihasilkan oleh OPAC berupa informasi bibliografis dari koleksi yang dicari.

Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap pembangunan sistem dengan acuan informasi rancangan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Implementasi system “OPAC PT Indosiar Visual Mandiri” terbagi atas implementasi perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat keras.
Processor : Pentium IV 2,40 GHz
Ram : 256 MB
VGA : 64 MB
Hardisk : 40 GB
Monitor : resolusi 1024 x 768
Mouse dan keyboard
Perangkat Lunak.
Apache 2.0 sebagai web server
Mysql 4.1 sebagai DBMS
Php 5.0 sebagai interprenter
Fasilitas
Sistem “OPAC PT Indosiar Visual Mandiri” memiliki beberapa fasilitas yang dapat digunakan yaitu :
Pencarian data.
Perubahan bahasa
Panduan penggunaanPenggunaan Tahap ini merupakan tahap perkenalan sistem kepada pengguna agar pengguna dari sistem tersebut dapat menilai kelayakan yang memenuhi kualifikasi dari sebuah system yang baik. Tahapan ini meliputi pengujian, penerapan dan pemeliharaan system

Pemeliharaan Sistem

Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan dalam rangka pemeliharaan sistem yang telah dibangun. Pemeliharaan sistem “OPAC PT Indosiar Visual Mandiri” dilakukan untuk meningkatkan kinerja, menjaga kemutakhiran, dan memperbaiki pangkalan data koleksi digital.

Meningkatkan Kinerja

Saat pengguna menggunakan pangkalan data koleksi digital, pengguna akan mengungkapkan saran-saran agar pembuat dapat memodifikasi pangkalan data koleksi digital, sesuai saran-saran tersebut sehingga pangkalan data koleksi digital menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Memperbaiki Kesalahan

Kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian pangkalan data koleksi digital. Kesalahan-kesalahan ini harus diperbaiki.

KESIMPULAN DAN SARAN

OPAC PT Indosiar Visual Mandiri Sub Divisi News Documentation merupakan sebuah sistem yang dibangun untuk menanggulangi masalah yang terjadi dalam alur pencarian informasi koleksi terutama pada jenis koleksi kaset. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat memperlancar alur pencarian koleksi pada lingkungan sub divisi news documentation. Dengan kemudahan dalam penggunaan
sistem dan adanya fasilitas dan pencarian koleksi, OPAC PT Indosiar Visual Mandiri Sub Divisi News Documentation dapat dikatakan layak sebagai sistem yang dapat